salam jihad!!! para readers my bloq,.. mari kita sama sama membantu saudara kita semuslim yang ingin mengenal islam lebih dalam... please,.. luangkan sedikit waktu kita untuk mereka, sesibuk apapun kalian wassalam

Sunday, March 23, 2008

JUJUR ITU SURGA

JUJUR ITU SURGA
Di pinggir kota Makkah, pada zaman ulama salafush shalih dahulu, ada seorang lelaki miskin yang hidup dengan keluarganya.Lelaki itu bernama Amin. Meskipun miskin, Amin adalah orang yang jujur dan baik hati.

Suatu hari, dia mencari makanan di dapur. Perutnya terasa sanat lapar. Dia mengganjal perutnya. Akan tetapi, sungguh malang, dia tidak mendapatkan apa apa.
Bahkan, roti kering dan garam pun tidak ada. Amin bergegas membuka pintu hendak keluar rumah.

“Suamiku, apakah kau akan meninggalkan kami dalam kelaparan tanpa makanan?” tanya istrinya sambil menggendong anaknya yang sedang sakit panas.

“aku akan pergi ke kabah untuk thawaf dan shalat di sana. Aku akan berdoa agar Allah membuka pintu pintu rezeki kita,” jawab Amin lembut.
Amin melangkahkan kaki pergi ke kabah.

Sesampainya di sana, dia thawaf tujuh putaran. Lalu, dia shalat dua rakaat di depan Maqam Ibrahim.Setelah itu, Amin berdoa dan menangis di Multazam, yang terletak antara Hajar Aswa dan pintu Kabah. Dalam doanya, ia meminta kepada Allah agar diberi kemudahan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
* * *

Hari itu, Masjidil haram penuh oleh jamaah haji.
Begitu selesai thawaf, shalat dan berdoa,Amin melangkahkan kaki menuju sumur zam zam untuk minum.Dia minum sekenyang kenyangnya,sebagaiman diajarkan oleh Baginda nabi.
Air zam zam lah yang selama itu setia mengisi perutnya  yg lapar.Lalu, dia melangkah, beniat hendak keluar masjid dan pulang.
Baru beberapa langkah, kakinya menyenggol sesuatu. Amin berhenti dan melihat apa yang diinjaknya. Tenyata, sebuah kantong itu. Setelah dibuka, kantong itu tenyata beisi uang dinar emas yang tidak sedikit jumlahnya.Lalu, Amin membawa uang itu ke rumahnya dengan hati berbunga bunga.
Begitu sampai di rumah, ia berkata pada istrinya dengan wajah gembira,
” lihat istriku, apa yang aku peoleh hari ini? Lihatlah, aku membawa kantong penuh berisi uang dinar emas!”
”Dari mana kau dapatkan kantong berisi uang sebanyak itu? Istrinya langsung menyahut.
”Aku menemukannya di dalam masjidil Haram,” jawab Amin.
”Kalau begitu, cepat kau letakkan kembali kantong itu di tempatnya semula. Itu bukan uang milik kita.Itu harta orang lain.Orang yg kehilangan hartanya itu, saat ini pasti sedang sedih.Kantong yang kau temukan itu adalah amanah. Ayolah, cepatlah kau kembalikan kantong itu pada tempatnya.Kita harus jujur dan amanah.Lebih baik aku dan anak anakku mati kelaparan daripaa makan rezeki yang tiak halal!” ucap istrinya tegas.

Amin terkejut mendengar pekataan istrinya itu. Dia terhenyak sesaat. Namun, perlahan dia tersadar dan merasakan bahwa apa yang iucapkan istrinya itu benar. Kantong itu bukan miliknya.Itu milik orang lain.
Dia tidak berhak memilikinya.
”Benar! Ini adalah Amanah. Aku harus mengembalikkannya kepaa pemiliknya,” kata nuraninya.
Amin pun lantas teringat namanya. Ah, namanya saja Amin. Amin berarti orang kaya yang dapat dipercaya;orarng yang bisa menjaga amanah.Dia harus benar benar seorang Amin seperti akhlak Baginda Nabi.Seketiku itu juga dia langsung melangkah menuju masjidil Haram.
* * *
Begitu sampai di dalam masjid, Amin mendengar seorang jamaah haji memakai pakaian ihram , beteriak keras,”Wahai hamba Allah sekalian, wahai jamaah haji, wahai para tetamu Allah,apakah di antar kalian ada yang menemukan kantong hijau milikku?”
Amin mendekat, lalu bertanya pada orang yang berteriak itu, ”Apakah kau tahu apa isi kantong itu, Tuan Haji?”
”Ya aku tahu, di dala kantong hijau itu beisi uang seratus lima puluh dinar,” jawab lelaki itu.
Mendengar jawaban itu, Amin yakin bahwa pak haji inilah pemilik kantong itu.
Dia mengeluarkan kantong itu dari balik bajunya dan memberikannya pada lelaki itu seraya berkata,”kau benar,ambillah kantong ini! Inilah barang yang kau cari cari itu.”
Pak haji menerima kantong itu dengan wajah cerah. Dia lalu menghitung isinya.Tenyata, isinya masih utuh, tidak berkurang astu keping pun.
Setelah itu, pak haji mengajak Amin duduk i tempat yang agak sepi an berkata,”Sauaraku, kantong ini sekarang menjadi milikmu, masih ada satu kantong lagi berisi seribu dinar untukmu.”
Amin terkejut mendengar perkataan lelaki itu.
Dengan nada bingung dia betanya,”Bagaimana ini? Aku memberikan kantongmu,lalu kau malah bilang itu jadi milikku? Bahkan, kau menambahkan satu kantong lagi beisi seribu dinar?Aku sama sekali tiak paham maksudmu,Tuan haji.”
Pak haji menjawab,”Harta ini diberikan kepadaku oleh seorang lelaki beriman dari mesir. Dia mewasiatkan kepadaku, agar meletkkan sebagiannya i dalam Masjidil Haram.Jika aa seseorang yang menemukannya dan dengan jujur dia mengembalikan kepaaku, aku disuruh memberikan seluuh harta ini kepaanya.”
Amin takjub menengar perkataan lelaki tua itu.
Lalu dia bertanya,”Tetapi, mengapa lelaki beriman dari Mesir itu memintamu untuk melakukan hal tadi?”
Pak haji menjawab,”Dia menginginkan sedekahnya sampai ke tangan orang yang jujur dan amanah. Kamu telah mengembalikan kantong itu dengan penuh amanah. Siapa pun yang bisa menjaga amanah, berarti dia bisa dipercaya.Orang seperti itu, selain makan, ia juga akan bersedekah dengan apa yang ada padanya.Oang seperti itu tidak akan mementingkan dirinya sendiri.Dengan demikian seekah lelaki beiman dari Mesir itu akan diterima Allah Swt.
Akhirnya, pak haji itu benar benar memberikan dua kantong uang kepaa lelaki miskin bernama Amin itu. Dengan hati penuh rasa syukur kepada Allah,Amin pulang sambil membawa seribu seratus dina emas. Dia menyerahkan uang itu kepaa istrinya tercinta sambil menjelaskan jalan ceritanya.
”Nah, sekarang, uang ini halal bagi kita. Ayo, kita membeli makanan dan pakaian anak anak kita.Jangan lupa,sedekahkan sebagian uang itu kepada orang orang yang memerlukannya,? Kata istrinya lembut.
”Akan segera aku lakukan, Istriku,” jawab Amin.
Dia lalu begegas ke luar rumah.Di halaman rumahnya, dia besujud syukur.Keningnya langsung menyentuh tanah.
Dalam sujufnya, dia membaca tasbih dan berdoa,”Alhamdulillah, segala puji bagimu yaAllah, yang telah memberikan seorang istri shalihah kepaaku. Segala puji baiMu ya Allah, yang telah mengalirkan rezeki seemikian banyak kepadaku. Segala puji bagiMu ya Allah,atas segala nikmat yang engkau karuniakan kepadaku.”
Setelah itu,Amin pergi ke pasar dan membagi bagikan sedekah kepada fakir miskin.Dia semakin sadar bahwa dengan meninggalkan rezeki haram,Allah menggantinya dengan reeki yang halal,dan jauh lebih banyak.Amin semakin yakin akan ajaran Rasulullah bahwa kejujuran aalah pintu menuju surga; surga di dunia dan di akhirat.




No comments:

Ahlan W a Sahlan

Welcome..!

Google

hmm,..black blue nd red

hmm,..black blue nd red
its me

call me a.R.y

My photo
Jakarta, indonesia, Indonesia
simple,.. nothing special